Kota Pontianak ibarat seorang anak remaja yang beranjak dewasa atau mungkin seorang anak kecil yang beranjak remaja, kira-kira seperti gambaran tentang Pontianak sekarang ini (admin) karena situasi kotanya dari waktu ke waktu semakin ramai bukan saja ramai orang tetapi juga kendaraan bermotor mulai dari kendaraan beroda dua,roda empat,dan seterusnya yang jika diperhatikan khususnya pada hari-hari kerja sangat ramai dan tidak nyaman untuk berada di jalan pada saat-saat seperti itu. Jalanan di kota Pontianak akan terasa sedikit nyaman dilalui hanya pada hari libur nasional.
Pernahkah anda berkunjung ke Pontianak mungkin sekedar singgah untuk melanjutkan perjalanan ke daerah lainnya atau bisa saja anda sengaja datang untuk melihat-lihat seperti apa sebenarnya kota ini.!?
Pontianak memang tidak sebesar Jakarta,Surabaya,maupun Medan,serta kota-kota besar lainnya di Indonesai, namun yang sangat mencolok adalah pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang fantastis,hal ini bisa dilihat dari setiap ada motor maupun mobil baru yang dilepas ke pasaran,maka akan berlomba-lomba pula konsumen di kota ini membelinya dengan berbagai alasan mereka masing-masing (hak mereka), sangat disayangkan karena jalanan menjadi sangat ramai dipenuhi kendaraan pribadi sehingga pada jam-jam sibuk mulai dari jam 6 pagi sampai 6 sore dan bahkan hingga malam pun kota ini tidak pernah sepi.
Suatu hari nanti diharapkan pemerintah mau menyediakan transportasi umum yang nyaman dalam artian sebuah alat transportasi umum yang aman,bersih,dan fleksibel dari rutenya. Ini sebatas harapan dan impian karena Jakarta saja masih belum mampu.
Pusat kota ini tidak memiliki sarana bagi pejalan kaki dan tentu perlu ekstra hati-hati untuk berjalan kaki karena kita harus mempergunakan 'bahu' jalan untuk berjalan sedangkan kendaraan sangat ramai ditambah semakin banyak pengendara yang tidak taat peraturan lalu lintas (hal ini sudah menjadi gambaran umum di sini), kawasan yang memiliki pedestrian atau trotoal bagi pejalan kaki adalah di jalan Ahmad Yani I atau di Pontianak dibedakan menjadi A.Yani I dan A.Yani II.
Penghijauan juga sangat kurang khususnya di pusat kota mungkin ada pertimbangan khusus dari pemerintah untuk tidak menanam pohon di sepanjang jalan seperti jalan Gajah Mada,Tanjungpura,dan sekitarnya. Jalan yang lebih hijau hanya ada di jalan A.Yani I,kawasan Universitas Tanjungpura,dan jalan Imam Bonjol.
Perlu ada paket-paket wisata yang menarik minat pelancong namun hingga sekarang belum ada upaya ke arah sana padahal jika dikemas dengan benar pasti tidak akan kalah jauh dari propinsi lainnya di luar Kalimantan seperti Paloh di kabupaten Sambas,pulau Lemukutan di kabupaten Bengkayang,dan pulau Karimata di kabupaten Kayong Utara sangat menjanjikan untuk mereka yang hobi diving maupun scuba diving. Sarana transportasi dan akomodasi yang terpadu sangat diperlukan untuk memberikan rasa nyaman bagi para wisatawan. Investor datang ke Kalimantan Barat lebih tertarik dengan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit (habislah lama-lama hutan nenek moyang) daripada berinvestasi di sektor usaha lain.
Sayang admin tidak memiliki banyak uang,jadi tidak bisa membuka usaha tour and travel, padahal bisni ini memiliki 'efek multi-lapis' (istilah admin); artinya jika dikelola dengan tepat maka dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi daerah mulai dari transportasi dan pajak, pengusaha akomodasi (hotel dan penginapan),usaha padat karya seperti kerajinan tangan,dan sebagainya yang dapat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bagaimana tanggapan saudara sekalian yang pernah singgah ke Pontianak? Silahkan berkomentar.
akhir kata dari admin...
"Terima kasih karena sudah mau datang jauh-jauh ke kota kami ini dan Maaf jika keadaan di sini belum sepenuhnya sesuai dengan harapan saudara sekalian."